Untuk membangun jaringan tampa harddisk yang harus dipersiapkan disisi client adalah:
  • PC Pentium I 133 Mhz
    • memory 32 MB,
    • VGA Card direkomendasikan 1 MB (Agar mensupport resolusi 800 x 600 dibutuh kan VGA Card 2 MB).
    • Floppy (opsional jika tidak memperoleh lancard yang memiliki boot rom PXE versi 2.x )
    • Lancard dengan bootrom PXE (PXE versi 1.x masih dapat di gunakan dengan konfigurasi tertentu pada konfigurasi TFTPD yang akan dijelaskan kemudian).
  • PC Server
    • Pentium IV (Pentium III dengan memory 512 masih dapat digunakan untuk max 4 client dgn aplikasi-aplikasi ringan)
    • Memory 512 untuk 10 client, 1 GB untuk 20 client (disarankan mennyediakan memory sebesar mungkin jika akan digunakan untuk aplikasi-aplikasi besar seperti Photoshop, Corel Draw, Webserver intranet dsb).
    • Harddisk (untuk client dibawah 20 titik, Harddisk dengan kecepatan 7200 RPM sudah memadai, jika lebih banyak disarankan menggunakan harddisk dengan kecepatan 10000 RPM atau harddisk SCSI akan memberikan performa yang lebih baik lagi).
  • Network Pheripheral
    • Switch HUB (Hub 100 Mbps cukup memadai, untuk performa yang lebih baik atau sebagai antisipasi pengembangan client Switch HUB dengan port 1 Gbps merupakan investasi yang menguntungkan disamping akan menunjang audio dan video streaming yang cukup memadai)
Saat ini terdapat switch dengan 2 port Gbps, ini sangat ideal untuk jaringan thinstation.
    • Kabel UTP dan RJ 45
    • Lancard (untuk server tentu tidak memerlukan bootrom dan umumnya mainboard P4 telah dilengkapi port untuk LAN, usahakan memperoleh lancard onboard giga ether :) )
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan perangkat lunak yang akan diinstall dan di setting di PC Server.
  • Ms Windows 2003 Server
  • thinstation.nbi, thinstation.nbi.zpxe
  • File-file konfigurasi
  • tftpd32.exe
File-file ini dapat di download di http://www.ceds-id.org/ts_source/
Berikutnya proses instalasi
  • Instalasi Ms Windows 2003 Server
Dalam instalasi Ms Windows 2003 server yang perlu diperhatikan adalah network setting. IP addres untuk konfigurasi network pada server harus statik misalnya IP address: 192.168.0.100, subnet mask : 255.255.255.0, Gateaway : 192.168.0.1 (jika terhubung ke network lain atau internet). Begitu pula DNS hanya perlu diisi jika terhubung ke internet. DNS favorit saya : 202.134.0.155 dan 202.134.2.5 untuk terkoneksi ke ISP telkom.
Untuk pertimbangan performa, disarankan menggunakan jaringan workgroup (tidak di set sebagai Domain server).
Setelah instalasi Server, selesai langkah berikutnya adalah meangaktifkan Terminal Service dan dan lisensinya. Klik Start, Control Panel, Add and Remove Program, pilih Install Windows Componen. Cari paket “Windows Terminal Service” dan Terminal Server Licensing” beri tanda centang lalu klik “OK”
Proses instalasi akan membutuh CD Windows pada folder i386. Kemudian Pada seting security kita boleh memilih “full Security” atau “Relaxed Security”. Pertanyaan lain yang harus di jawab adalah sistem lisensi. Kita bisa mengarahkan ke salah satu server microsoft atau memilih “120 days trial”. Jika proses instalasi terminal server telah selesai, Ms windows akan meminta kita merestart sistem.
Selanjutnya setelah proses rebooting selesai, langkah selanjutnya adalah membuat user untuk masing-masing client. Klik kanan pada “My Cumputer”, pilih “Manage” lalu ke “User and Group”. Klik pada “User” lalu di bagian kanan kosong klik kanan, pilih “add new user”. Masukkan username dan password, isian lainnya bersifat opsional. buat user sebanyak jumlah client yang dibutuhkan.
Next, klik pada group, di bagian sebelah kanan cari dan double klik “Remote Desktop User”. lalu klik “add new member”. masukkan nama-nama user yang telah dibuat sebelumnya, lalu klik “OK”, proses penambahan user telah selesai.
Dari sini kita mulai membutuhkan aplikasi third party. Pada drive c:\ buat folder dengan nama tftpdroot untuk menyimpan network boot image yang akan diload client serta konfigurasinya. Masukkan file thinstation.nbi, thinstation.nbi.zpxe, thinstation.conf.network, kedalam folder tersebut.
Buat juga folder tftpd32 di drive c:\ untuk
menampung program tftpd dan DHCP server yang gunanya sebagai tools pengidentifikasi identitas alamat client. serta protokol pengiriman file image yang dibutuhkan proses booting pada client.
Jalankan program tftpd32.exe, lalu isi parameter yang ada di dalam-nya dengan entri sebagai berikut :
Current Directory : c:\tftpdroot
Server Interfaces : (isi dengan IP address server, misalnya: 192.168.0.100
Kemudian klik pada tab “DHCP Server”, isi dengan entri sbb:
IP Pool Starting Address : 192.168.0.101
Size of pool : (sebanyak jumlah client atau lebih)
Boot File : thinstation.nbi.zpxe
Wins / DNS Server : 0.0.0.0
Default Router : 0.0.0.0
Mask : 255.255.255.0
Domain : <kosongkan>
IP Pool sebenarnya bebasa sejauh tiga bagian pertama tetap sama dengan IP address (satu subnet). Jumlah pool sebaiknya di lebihkan dari jumlah cleint untuk mengantisipasi pengembangan atau pengambilan IP address oleh perangkat lain yang kebetulan terkoneksi kejaringan seperti notebook, PC non thinstation dsb.
Setting untuk tftpd32.exe sebenarnya telah cukup, akan tetapi cukup jika terjadi kegagalan, lakukan perubahan-perubahan pada “setting”
Untuk lancard dengan bootrom PXE versi 1.x, file nbi yang digunakan adalah thinstation.nbi dengan memberi tanda centang pada “setting”, “Advance TFTP Option” “PXE Compatibility”.
Program tftpd32.exe ini harus dijalankan sebelum PC client dihidupkan, kita bisa menggunakan service manager third party seperti “firedaemon” untuk menjalankan tftpd32.exe sebagai service sehingga server tidak perlu menjalankan tftpd32.exe secara manual.
Seluruh langkah-langkah di atas adalah proses instalasi praktis thinstation dengan Ms Windows 2003 server, Jika setelah semua steps telah dilakukan dengan akan tatapi jaringan thinstation anda belum berjalan, disarankan membaca dokumentasi thinstation di 



Sumber


Nama :Yudiet Rizhal P
Nim    : 1000631033